Polisi Ukraina Menangkap 6 Peretas yang Berhubungan dengan DDoS dan Serangan Finansial – Kepolisian Ukraina minggu ini telah menghancurkan dua kelompok peretas yang terlibat dalam melakukan serangan DDoS terhadap kantor-kantor berita dan mencuri uang dari warga Ukraina, masing-masing.
Menurut pihak berwenang, empat tersangka peretas yang mereka tangkap minggu lalu, semuanya berusia 26 hingga 30 tahun, mencuri lebih dari 5 juta Hryvnia (sekitar 178.380 USD) dari rekening bank warga Ukraina dengan meretas komputer mereka.
Para tersangka melakukan serangan dengan memindai komputer yang rentan di Internet dan menginfeksi mereka dengan malware Trojan kustom untuk mengambil kendali penuh dari sistem mereka.
Kelompok ini kemudian tampaknya mengaktifkan pencatatan password atau key-logging pada komputer yang terinfeksi dalam upaya untuk menangkap kredensial perbankan atau informasi para korban ketika pemilik komputer yang terinfeksi itu mengisi informasi itu di situs perbankan mana pun atau dompet mata uang digital mereka.
Setelah mendapatkan data korban dan perbankan, the attackers masuk ke online banking accounts mereka dan mentransfer dana atau cryptocurrency ke rekening yang dikendalikan oleh the attackers.
“Biasanya tindakan seperti itu dilakukan pada malam hari,” kata pihak berwenang. “Pada saat yang sama, bank tidak bereaksi terhadap operasi ini, seperti yang dilakukan oleh pengguna tepercaya. Operasi itu sepenuhnya sah.”
Selain mencuri uang, para tersangka juga meninggalkan backdoor di komputer para korban untuk kontrol lebih lanjut, sehingga mereka dapat menggunakannya di masa depan untuk melakukan kegiatan ilegal lainnya.
Proses pidana terhadap keempat orang tersebut telah diprakarsai di bawah beberapa artikel dari KUHP Ukraina, termasuk pencurian dan gangguan tanpa izin dengan pekerjaan komputer, sistem otomatis, jaringan komputer atau jaringan telekomunikasi.
Polisi Ukraina Menangkap 2 Peretas
Dalam siaran pers terpisah, Polisi hari ini mengumumkan penangkapan dua peretas lain, berusia 21 dan 22 tahun, yang diduga melakukan serangan DDoS terhadap beberapa sumber daya penting Ukraina, termasuk situs berita kota Mariupol dan beberapa lembaga pendidikan negara.
Menurut pihak berwenang, keduanya mengembangkan dua alat peretasan DDoS yang mereka gunakan untuk mengirim ratusan permintaan otomatis ke sumber daya informasi regional yang ditargetkan setiap detik, akhirnya membuat layanan mereka tidak tersedia.
Pasangan ini saat ini menghadapi hukuman enam tahun penjara berdasarkan pasal 361 KUHP Ukraina, yang mencakup campur tangan yang melanggar hukum dengan pekerjaan komputer, sistem otomatis, jaringan komputer atau jaringan telekomunikasi.
Sumber :
https://thehackernews.com/2019/01/ukrainian-cybercriminals.html